hati yang menanti
menyembuhkan lukanya sendiri
bersama waktu
merawat luka hingga tidak bersisa
hati yang menanti
memang menyembuhkan lukanya sendiri
membujuk rasa untuk tetap tinggal
membuat cinta bersenandung riang
kelak
ketika hati telah benar benar pulih
ia sodorkan kembali
dan membiarkan pedang menusuk
sekali lagi